Cara Meredam Murka Yang Tidak Biasa
Jika dampaknya murka tidak seberapa parah, tentunya masih sanggup diperbaiki. Akan tetapi, bagaimana kalau kemarahan yang dilampiaskan tersebut membawa efek dan kerusakan yang besar? Tentunya, akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh alasannya ialah itu, kita harus mengendalikannya.
Berikut ini, akan dijelaskan beberapa cara untuk meredam emosi atau amarah:
Rasakan yang orang lain rasakan (empati)
Cobalah membayangkan kondisi seseorang ketika Anda murka kepadanya. Sekarang, ganti posisi Anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimna kira-kira rasanya dimarahi? Kalau kemarahan yang sifatnya mendidik dan membangun, mungkin ada manfaatnya. Namun, kalau murka membabi buta tentu merugika diri sendiri dan orang lain.
Tenangkan hati di kawasan yang nyaman
![]() |
Tenangkan hati di kawasan nyaman |
Jika sedang marah, alihkan perhatian pada sesuatu yang Anda sukai, dan lupakanlah segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri menyerupai taman, pantai, kebun, dan lain sebagainya, mungkin cocok untuk meredakan kemarahan Anda. Jika emosi agak memuncak, Anda memerlukan reaksi untuk penyegaran diri.
Mencari kesibukan
Untuk melupakan sesuatu atau bencana yang menciptakan emosi Anda memuncak, Anda butuh sesuatu yang sanggup mengalihkan amarah dengan melaksanakan hal-hal yang menyenangkan, sehingga sanggup menciptakan Anda lupa terhadap persoalan yang dihadapi. Bentuk kesibukan tersebut sanggup dengan mendengarkan musik, bermain gitar, atau alat musik lainnya, membaca buku, chatting, menulis artikel, menonton film, dan lain-lain. Hindari perbuatan kolot dengan minum-minuman alkohol, narkoba dan semacamnya.
Mencurahkan perasaan pada teman dekat
![]() |
Mencurahkan perasaan pada pasangan |
Mencari penyebab dan solusi
Ketika pikiran Anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan solusi terbaik untuk menyelesaikannya. Untuk memudahkan, gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar persoalan yang Anda hadapi. Lalu, tuliskan pula banyak sekali rancangan solusi dari persoalan tersebut. Pilih solusi terbaik untuk menuntaskan masalah. Mungkin, semua itu sanggup mengurangi beban pikiran secara signifikan.
Berusaha menjadi orang baik
Orang baik, biasanya, tetap damai dalam menghadapi persoalan dan mencari pokok permasalahan yang terjadi. Ia tidak maksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Kita selalu memuji orang yang sanggup dengan gampang menaklukkan sifat amarah yang bergejolak di dalam hati. Kita niscaya beranggapan bahwa "hatinya menyerupai malaikat". Untuk itu, kita juga harus menyerupai mereka.
Belajar melupakan persoalan yang menimpa
Ketika rasa murka menyelimuti diri Anda, dan Anda sadar sedang diliputi marah, maka bersikap masa bodohlah dengan kemarahan tersebut. Ubah rasa murka menjadi sesuatu yang tidak penting. Anda harus menyampaikan kepada diri sendiri bahwa Anda tidak sepatutnya melampiaskan kemarahan pada hal-hal yang menimpa Anda.
Berpikir rasional sebelum bertindak
![]() |
berpikir rasional sebelum bertindak |
Diversifikasi tujuan, cita-cita, dan impian Anda
Semakin banyak harapan dan impian Anda, maka semakin banyak hal yang perlu Anda kejar mulai dikala ini. Bekerja keraslah supaya Anda sanggup meraih impian tersebut. Dengan mempunyai impian, Anda akan menciptakan hal-hal sepele menjadi tidak penting, alasannya ialah Anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan. Mengikuti nafsu amarah berarti membuang-buang waktu yang berharga.
Kendalikan emosi, jangan mau diperbudak oleh amarah
Orang yang gampang marah, akan menciptakan orang di sekitarnya menjadi tidak nyaman. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri Anda untuk tidak gampang marah. Santai dan cuke saja pada sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup ialah hal paling utama yang Anda harus raih. Anggap kemarahan yang tidak terkendali ialah musuh besar, dan kalau perlu mintalah pertolongan orang lain untuk mengatasinya. Sebab, kemarahan sangat merugikan kesehatan.
Note: Semoga bermanfaat dan bantu sharing supaya sanggup bermanfaat pula untuk orang lain. terima kasih.
Sumber https://dekomentator.blogspot.com/