Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Download Ebook Novel Sorry - Nilaneiill

SUDAH lebih satu jam dari waktu yang telah dijanjikan. 

Seseorang yang kutunggu tidak jua menampakkan dirinya. 

"Bagaimana, Bapak? Saya tidak dapat menunggu lagi. Karena saya ada komitmen juga dengan pengantin yang lain," ujar penghulu melihat kami dengan tatapan prihatin. 

"Maafkan kami, Pak. Silahkan kalau Bapak ada keperluan yang lain. Kami juga akan pulang," jawabku pelan. 

Lagi, penghulu itu menatapku. "Kamu harus sabar, Khansa. Saya pergi dulu," ucapnya kemudian meninggalkan ruangan. 

Aku mengangguk Iemah menatap kepergian beliau. Kutatap wajah ayah yang tertunduk lesu. Tidak ada 

pergerakan apapun, hanya bunyi nafasnya yang kudengan 

Selain kami bertiga, tadinya ada 3 orang tetangga yang ikut menjadi saksi pernikahanku yang seharusnya berlangsung satu jam yang lalu. Karena tidak ada kabar dari mempelai pria, mereka pamit alasannya yaitu ada pekerjaan. 

Kulirik jam dinding, hampir 5 jam telah berlalu. Tak ada kabar apapun yang kuterima darinya. 
Mataku perih, tapi saya tak mungkin memperlihatkan kepada ayah. ltu akan menambah bebannya. Dia sudah sangat bau tanah untuk mencicipi semua ini. 

"A ayah," lirihku. "Ayo Ayah, kita harus pulang. Ayah harus makan dan beristirahat.“ 

Aku memapah ayah untuk bangun dari duduknya. 





Sumber https://matakt.blogspot.com/