Cara Backup Data/File Langsung Di Pc/Laptop Tanpa Software
Backup data atau file pribadi di komputer itu sangat penting.
Dengan mem-backup data, teman sanggup mengembalikan data ketika laptop/PC mengalami kerusakan. Ketika saat-saat darurat, laptop sanggup bekerja dengan file-file pribadi yang gres saja dikembalikan.
Ada banyak cara yang sanggup dilakukan untuk mem-backup data. Khususnya di PC/laptop, teman bisa memakai banyak sekali cara dari yang gampang sampai sulit dilakukan, juga bergantung pada jenis backup yang teman inginkan.
Windows punya banyak sekali tools bawaan yang sanggup teman manfaatkan untuk mem-backup data, tanpa software tambahan. Mulai dari File History (Windows 8, Windows 8.1, Windows 10), Backup & Restore (Windows 7), System Image Backup, dan OneDrive.
Mem-Backup Data dengan File History
File History bukan hanya mem-backup data pribadi. Sobat juga sanggup mengembalikan versi dari suatu file ke versi lamanya dengan File History.
Misalkan, teman menciptakan dokumen Word yang telah di-save berkali-kali. Maka teman sanggup mengembalikan kondisi dokumen Word menjadi semula sebelum kembali di-save.
Jadi, apa itu File History? Bagaimana mem-backup data pribadi di Windows dengan File History?
#1 File History Hanya Mem-backup Data Pribadi
File History hanya bisa mem-backup data pribadi. Data pribadi ini meliputi folder “Pictures”, “Videos”, “Music”, “Documents”, “Downloads”, dan folder pribadi lainnya di user account sobat.
File History tentu saja bukanlah satu-satunya fitur bawaan Windows untuk mem-backup. Ada beberapa fitur lain yang juga berfungsi untuk mem-backup. Jika teman hendak mem-backup keseluruhan harddisk, gunakan System Image Backup ketimbang File History.
Jika teman ingin mem-backup folder/file yang tak terletak di folder pribadi di user account, maka teman nantinya bisa menambahkan folder tersebut untuk ikut ter-backup.
Lalu, bagaimana cara mem-backup memakai File History?
#2 Cara Mem-backup File Menggunakan File History
File History bekerja layaknya aplikasi/software/fitur backup lainnya. Bedanya, File History ialah fitur bawaan Windows yang hanya bisa mem-backup data-data pribadi, serta kemampuannya mengembalikan versi dari suatu file.
Untuk mengaktifkan File History, colok dan hubungkan flashdisk, DVD, harddisk eksternal, SD card, atau media penyimpanan eksternal lainnya sebagai daerah untuk menyimpan backup nanti. Perhatikan kapasitasnya juga.
Buka Settings > Update & Security > Backup.
Klik “Add a drive” untuk menambahkan flashdisk, DVD, harddisk eksternal, SD card, atau media penyimpanan eksternal lainnya.
Muncullah list dari semua drive eksternal. Pilih salah satu untuk dijadikan daerah backup.
File History kemudian akan mem-backup secara otomatis semua data pribadi teman yang biasanya berlokasi di (C:\Users\<nama user>).
#3 Cara Memilih Setiap Kapan File Di-backup
Masih di Settings > Update & Security > Backup. Klik “More options” untuk melihat settings dan mengatur bagaimana File History mem-backup file pribadi sobat.
Di sini, teman bisa mengatur seberapa sering File History mem-backup, berapa usang file akan di-backup, dan menentukan folder mana saja yang ingin teman backup. Sobat juga akan melihat berapa size dari total file yang di-backup.
Untuk mem-backup secara manual, klik “Backup now”. Proses backup memakan waktu yang tak bisa diprediksi, dan bergantung dengan jumlah file serta kecepatan flashdisk, DVD, atau daerah menyimpan backup lainnya.
Pada “Backup my files”, pilih setiap kapan saja file akan di-backup. Mulai dari 10 menit, 15 menit, 20 menit, 30 menit, 1 jam, 3 jam, 6 jam, 12 jam, dan setiap hari.
#4 Cara Memilih Berapa Lama File Di-backup
Pada “Keep my backup”, pilih berapa usang File History akan mempertahankan semua file yang di-backup. Mulai dari ketika kapasitas kepenuhan, satu bulan, tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan, satu tahun, dua tahun, dan selamanya.
Jika teman menentukan “Until space is needed”, File History akan memperingatkan teman untuk menghapus backup ketika kapasitas sudah terlalu penuh.
#5 Cara Memilih Folder yang akan Di-backup
Secara default, File History akan mem-backup secara otomatis semua folder yang terletak di user account teman (C:\Users\<nama user>).
Untuk menambah folder yang tak terletak di user account, yang terletak di partisi lain misalnya, klik “Add a folder”. Lalu cari dan pilih folder yang hendak ikut di-backup.
#6 Cara Menghapus Folder supaya Tak Ikut Ter-backup
Di bawah tombol “Add a folder”, terdapat list dari folder-folder yang hendak di-backup. Untuk menghapus folder dari list backup, klik folder tersebut dan pilih “Remove”.
Coba gulir lagi layarnya. Sobat akan melihat “Exclude folder”. Fitur itu berfungsi untuk mengecualikan suatu folder supaya tidak ikut ter-backup. Misalnya, teman menentukan folder Downloads untuk di-backup, maka teman sanggup menentukan sejumlah folder di dalam folder Downloads untuk tidak ter-backup.
#7 Menggunakan Drive yang Lain
Jika teman merasa kapasitas flashdisk, DVD, atau apa pun sudah terlalu penuh dan tak sanggup menampung lagi file-file untuk di-backup, teman juga sanggup memakai flashdisk, DVD, atau daerah penyimpanan yang lain untuk menyimpan backup.
Tinggal klik “Stop using drive”. Maka File History akan men-stop proses backup menuju drive tersebut. Lepas drive tersebut dari PC/laptop, kemudian colok dan hubungkan drive yang gres ke PC/laptop. Terakhir, klik “Add a drive” untuk menambahkan drive gres tersebut.
File History tak akan menghapus backup yang telah disimpan di drive lama. Drive yang gres akan berfungsi dengan cara yang sama. Jadi, drive yang gres akan mengulang proses backup dari awal lagi.
#8 Homegroup, Event Logs, Menghapus File Backup
Di bawah, teman akan melihat “See advanced settings”. Klik tombol itu.
Sobat akan dibawa menuju Control Panel. Di situ, teman sanggup menghapus backup yang telah disimpan dalam jangka waktu yang tersedia, menambah folder dari komputer lain (dalam Homegroup) untuk di-backup, serta melihat event logs.
#9 Cara Mengembalikan File yang Telah Di-backup
Kembali ke Settings > Update & Security > Backup > More options.
Gulir layar ke paling bawah, dan pilih “Restore files from a current backup” untuk mengembalikan file-file yang telah di-backup.
Sobat akan dibawa menuju window yang baru. Di sana terdapat daftar folder-folder yang telah di-backup. Pilih folder-folder yang hendak dikembalikan, dan klik tombol hijau di bawahnya untuk mengembalikan.
#10 Cara Mengembalikan Versi File dengan File History
Seperti yang saya tulis awal-awal, bahwa File History sanggup mem-backup versi-versi file yang sanggup teman kembalikan lagi. Untuk mengembalikan versi suatu file, pergi ke file tersebut dan klik-kanan, kemudian pilih “Restore previous version”.
Kemudian terbuka kotak obrolan baru, yang mengatakan versi-versi dari file tersebut, yang sanggup teman kembalikan.
Klik “Restore” untuk pribadi mengembalikan versi.
File History sepertinya ialah alat backup yang paling gampang digunakan. Ia gratis, dan merupakan fitur bawaan Windows. Satu-satunya alat dan materi hanyalah flashdisk, DVD, atau daerah penyimpanan lain untuk menyimpan backup.
File History diluncurkan semenjak Windows 8, sampai Windows 10. Jika teman memakai Windows 7, teman sanggup memakai System Image Backup untuk mem-backup harddisk secara keseluruhan.
Sumber https://www.kompiwin.com/