Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Download Ebook Novel Good Papa Bad Husband - Dian Septiasari

Sama ibarat kebanyakan kepala rumah tangga yang lain, Wirya pun mesti cepat pergi ke kantor lantaran banyak pekerjaan tengah menumpuk dan harus segera pula diselesaikan. Namun keberangkatannya tertunda disebabkan agresi putri kecilnya yang tak mau turun dari gendongan semenjak 10 menit lalu. 

Laksmi memerlihatkan perilaku manja pada sang ayah lantaran jarang sanggup habiskan waktu bermain bersama di rumah, sibuk dengan pekerjaan. Jadi, batita itu bertingkah banyak guna mencari perhatian lebih dari sang ayah jikalau ada kesempatan, misalkan kini ini. 

"Papa...," Laksmi bergumam kecil, kemudian menaruh kepalanya dengan rasa nyaman yang besar di pundak kiri sang ayah. 

"Papa...Papaa...," ulang batita itu dalam nada lucu. 

"Laksmi sama Mama sini, Nak. Papa mau ke kantor." 

Wirya cepat mengulas senyum tipis, tatkala istrinya yang duduk di tepian daerah tidur mengeluarkan beberapa kata guna membuiuk putri kecil mereka. Dan, gelengan singkat yang dilakukan Laksmi sanggup pula dirasakannya. Wirya pun tertawa. 

"Laksmi tidak mau." Wirya memberikan reaksi buah hati mereka kepada istrinya. Yang lantas hanya dibalas dengan anggukan mengerti dan senyuman hangat sang istri. 

"Aku berangkatnya jam sembilan nanti. Setelah Laksmi sudah tidur saja, Latri. Biar Laksmi tidak menangis." 

Latri menganggukkan kepalanya untuk kedua kali sebagai balasan. "Pulang jam berapa kira-kira nanti, Wi?" 

" Bisa jangan lembur? Pulang cepat gimana, Wi?" 

"Jam enam akan saya usahakan hingga di rumah, Latri." 

"Ada apa? Tidak biasanya memintaku biar pulang lebih cepat Kenapa, Sayang?" tanya Wirya kemudian penasaran. 

Kuluman senyum Latri bertambah, tatkala matanya dan sang suami saling bersirobok. "Hari ini ulang tahun lbumu, Wi. Apa kau tidak ingat sama sekali? Sudah lupa?" 



Sumber https://matakt.blogspot.com/