Download Ebook Novel Coming Home - S3fryana Khairil
Saat menapakkan kaki di peron, Rayhan menghentikan langkahnya. Di sekelilingnya, penuh dengan orang berlalu-lalang cepat, membawa barang-barang. Sungguh, beliau tidak tahu apa yang akan ditemuinya di kota ini. Membayangkannya pun tidak
mampu. Suram, berbaur-baur. tak menentu. Di hatinya muncul perasaan gamang, tidak yakin dengan apa yang dijalaninya kini. Dunia sekitarnya menjadi terasa sempit, meninggalkan dirinya bersama anak yang tergolek di bahunya.
Di hadapannya, seorang wanita hamil besar memeluk laki-Iaki yang gres datang. Wajah keduanya tampak berbinar. Walaupun sang pria masih tampak lelah, terlihat bahagia. Ya, bahagia. Kebahagiaan. Rayhan menyadari satu hal itu yang usang menghilang dari kehidupannya. Kapan kali terakhir beliau merasakannya? Mungkin, beberapa tahun kemudian dan itu pun tak pasti-ia benar-benar senang atau hanya ilusinya saja.
Di luar halaman Stasiun Tugu, udara pagi yang lemb ut bercampur hambar menyeruak ke pori-pori kulitnya. Hari masih terlalu pagi, masih terasa embusan angin dan percik air hujan sisa semalam. Laki-laki itu berdiri, tercenung sesaat melihat kendaraan umum-becak, andong, taksi-berjejer menunggu dan berebutan menyampaikan jasa. Tidak mau menunggu lama, Rayhan lekas menentukan taksi. Sopir pun segera membukakan pintu untuknya.
Setelah menyampaikan tujuannya, Rayhan menyandarkan punggung di sandaran jok yang tak terlalu empuk. Pusat kota Yogyakarta masih tampak lengang. Toko-toko sepanjang jalan masih tutup. Sesekali, terlihat orang berjalan pagi, menikmati udara pagi. Kendaraan umum sudah banyak melintas. Pohonpohon besar tampak menaungi jalan, daerah matahari bersembunyi di antara celah-celah daunnya.
"Papa..." Kirana di sampingnya terbangun, masih menyandarkan kepalanya di lengan sang Ayah. Matanya masih meng
Sumber https://matakt.blogspot.com/